Tegang di Panggung Internasional: Ukraina Bantah Usulan Perdamaian dari Prabowo Subianto

Keputusan Kontroversial: Ukraina Menolak Usulan Perdamaian Prabowo Subianto, Apa yang Terjadi Selanjutnya dalam Konflik Rusia-Ukraina?

Ananda Saputra
Senin, 05 Juni 2023 | 15:44 WIB
Tegang di Panggung Internasional: Ukraina Bantah Usulan Perdamaian dari Prabowo Subianto
Prabowo mengusulkan sejumlah poin dalam rencana perdamaian antara Rusia dan Ukraina. (Instagram)

SUARA CIANJUR - Usulan perdamaian untuk mengakhiri Perang Rusia-Ukraina yang diajukan oleh Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto, pada Sabtu 3 Juni 2023 telah ditolak oleh Ukraina.

Prabowo meminta pejabat pertahanan dan militer dari berbagai negara yang hadir dalam pertemuan pertahanan Shangri-La Dialogue di Singapura untuk mengeluarkan deklarasi yang meminta penghentian permusuhan dan berbagai poin lainnya, termasuk referendum dan zona demiliterisasi.

Namun, Menteri Pertahanan Ukraina, Oleksii Reznikov, pada hari yang sama menolak rencana yang diajukan oleh Prabowo dan menyebutnya sebagai proposal yang "aneh".

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina, Oleg Nikolenko, merespons usulan Prabowo dengan mengatakan bahwa Rusia telah melakukan tindakan agresi dan menduduki wilayah Ukraina. 

Baca Juga:Gula Darah Tetap Stabil, Ini 5 Buah yang Aman Dikonsumsi Penderita Diabetes

Menurut Nikolenko, setiap proposal gencatan senjata justru akan memungkinkan Rusia untuk berkumpul kembali dan mengumpulkan kekuatan.

Prabowo mengusulkan sejumlah poin dalam rencana perdamaian antara Rusia dan Ukraina, termasuk penghentian segera permusuhan, gencatan senjata pada posisi saat ini, zona demiliterisasi yang dijamin oleh pengamat dan pasukan penjaga perdamaian PBB, serta referendum di wilayah yang disengketakan yang diselenggarakan oleh PBB.

Dalam pertemuan Shangri-la Dialogue yang dihadiri oleh pejabat pertahanan dan militer dari berbagai negara, Prabowo pertama-tama menyerukan pembuatan deklarasi yang meminta penghentian permusuhan. 

Selanjutnya, Prabowo mengusulkan rencana multi-poin yang meliputi gencatan senjata, penciptaan zona demiliterisasi yang diamati dan dipantau oleh pasukan penjaga perdamaian PBB. (*)

(*/Haekal)

Baca Juga:Bali United Matangkan Tiga Aspek Jelang Duel Play-off Lawan PSM

REKOMENDASI

BERITA TERKAIT

Berita

Terkini

Tampilkan lebih banyak