SUARA CIANJUR - Keputusan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk mendukung langkah cawe-cawe Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Pemilihan Presiden 2024 telah memunculkan kontroversi.
Pengamat politik, Rocky Gerung, mengkritik keputusan tersebut dalam sebuah video yang diunggah di saluran YouTube resminya, dengan judul "RANGKUL KEMBALI JOKOWI DENGAN KASIH RESTU UNTUK CAWE2. PDIP PUNYA MARKETING BURUK" yang dirilis pada Rabu, 7 Juni 2023.
Rocky Gerung menyoroti perubahan sikap Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, yang selama ini dianggap sebagai sosok yang sangat taat konstitusional.
Dalam video tersebut, Rocky menyatakan, "Tiba-tiba sekarang Bu Mega jadi pragmatis. Karena ada kalkulasi bagi dia yang to be or not to be. Ganjar itu pertarungan terakhir Bu Mega," dikutip Cianjur.Suara.com, Rabu (7/6/2023).
Baca Juga:Baru Nikah, Sahrul Gunawan Boyong Istri dan 7 Orang Naik Haji
Pengamat politik ini menilai bahwa keputusan PDIP untuk mendukung cawe-cawe Jokowi adalah langkah buruk dan menjadi perubahan yang signifikan bagi PDIP.
"Orang akan melihat: kalau begitu, dari awal bukan Pak Jokowi yang ingin cawe-cawe, PDIP yang ingin cawe-cawe. Ini jadi marketing buruk bagi PDIP," katanya.
Pengamat politik tersebut juga menyampaikan keprihatinannya terhadap nasib Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden.
Ia menyebut bahwa Ganjar diumpankan untuk permainan yang buruk oleh PDIP.
Rocky Gerung mengungkapkan rasa simpatinya terhadap Ganjar, mengatakan bahwa sebenarnya Ganjar masih memiliki peluang untuk tampil sebagai tokoh independen, namun sekarang ia dianggap sebagai tokoh yang akan dimanfaatkan oleh PDIP dalam politik cawe-cawe melalui dukungan dari Presiden. (*)
Baca Juga:Kecelakaan Maut di Kota Semarang, Truk Timpa Mobil, Dua Orang Dikabarkan Tewas